SUAK TAPEH – Pemerintah Desa (Pemdes) Tanjung Laut, Kecamatan Suak Tapeh, Kabupaten Banyuasin, baru saja menggelar Musyawarah Desa Khusus (Musdesus) untuk membahas penggunaan 20% Dana Desa (DD) yang dialokasikan untuk ketahanan pangan di tahun 2025.
Acara ini berlangsung di Kantor Desa Tanjung Laut pada Rabu (5/3/25) dan dihadiri oleh berbagai pihak, mulai dari Kepala Desa Samsul Bahri, Ketua BPD Maryadi SPd.I beserta anggota, Babinsa Serka Oki Brusli, Bhabinkamtibmas Bripka Anton, perangkat desa, ketua RT, Ketua BUMDes M Teguh, hingga perwakilan warga.
Kades Tanjung Laut, Samsul Bahri, membuka acara dengan menegaskan bahwa musyawarah ini bertujuan untuk merancang strategi pengelolaan Dana Desa agar ketahanan pangan di desa bisa terjaga.
“Ketahanan pangan desa itu penting. Kita ingin desa ini mampu memenuhi kebutuhan pangan masyarakat secara mandiri dan berkelanjutan,” ujarnya. Ia menambahkan bahwa anggaran yang dialokasikan harus bisa meningkatkan ketersediaan pangan sesuai dengan kebutuhan warga.
Sebagai dasar hukum, alokasi 20% Dana Desa untuk ketahanan pangan ini merujuk pada Peraturan Pemerintah No. 104 Tahun 2021. Aturan ini mewajibkan desa untuk menggunakan sebagian anggaran mereka guna mendukung sektor pangan, baik dari sisi pertanian maupun peternakan.
Dalam musyawarah ini, disepakati bahwa pengelolaan program ketahanan pangan akan ditangani oleh Tim Pengelola Kegiatan (TPK). Samsul Bahri menegaskan bahwa tim ini harus berisi orang-orang yang benar-benar bekerja, bukan dari unsur Pemdes maupun BPD.
“Pemdes hanya bertugas mengawasi. Kita ingin memastikan program ini berjalan efektif dan transparan,” tegasnya.
Musdesus juga membuka sesi tanya jawab, di mana warga dapat menyampaikan pendapat dan pertanyaan terkait implementasi program ini.
Dari hasil musyawarah, dua program utama yang dipilih untuk ketahanan pangan desa adalah:
1. Peternakan ikan – Kolam ikan akan dikembangkan untuk meningkatkan produksi pangan lokal dan membantu perekonomian warga.
2. Penanaman padi – Program ini diharapkan dapat memperkuat ketahanan pangan dan mendukung petani desa.
Kedua program ini dianggap strategis karena tidak hanya memenuhi kebutuhan pangan masyarakat, tetapi juga berpotensi meningkatkan pendapatan petani dan pelaku usaha di desa.
Dengan adanya Musdesus ini, Pemdes Tanjung Laut berharap program ketahanan pangan bisa berjalan lancar dan memberikan manfaat nyata bagi warga. Selain itu, kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk BUMDes dan kelompok tani, menjadi kunci utama keberhasilan program ini.
“Harapannya, kita bisa mencapai kemandirian pangan dan ekonomi desa yang lebih kuat,” tutup Samsul Bahri.
Musdesus ini menjadi langkah awal yang penting untuk memastikan Dana Desa benar-benar dimanfaatkan dengan maksimal demi kesejahteraan masyarakat. Kini, tantangannya adalah bagaimana merealisasikan program ini agar hasilnya bisa dirasakan oleh seluruh warga. (In).