PULAU RIMAU – Menjelang Lebaran, kemacetan parah kembali terjadi di kawasan Pasar Sumber, Teluk Betung, Pulau Rimau. Warga mengeluhkan kondisi ini yang selalu berulang setiap tahun akibat pedagang yang berjualan di badan jalan, mengurangi ruang bagi kendaraan yang melintas.
Sejumlah warga yang melintas mengaku harus menunggu hingga lebih dari satu jam akibat jalan yang hanya tersisa satu lajur. Selain itu, kendaraan yang diparkir sembarangan di sepanjang jalan pasar semakin memperparah situasi.
“Kami harus mutar balik jauh karena jalan utama macet total. Seharusnya ada pengaturan dari pengurus pasar agar pedagang tidak menggunakan badan jalan,” ujar salah satu warga. Mingu (23/3/25).
Warga juga menyoroti kurangnya tindakan dari pihak pengelola pasar. Menurut mereka, para pedagang seharusnya ditempatkan di area yang telah disediakan, bukan di bahu jalan yang menghambat arus lalu lintas.
“Pengurus pasar kan digaji untuk mengelola dan mengatur pedagang. Harusnya ada penertiban agar tidak semrawut begini setiap tahun,” tambah warga lainnya.
Sementara, dalam unggahannya, di akun fb Mas Pras terkait keluhannya terhadap ketertiban umum jalan tras Pulau Rimau, dirinya menegaskan bahwa keluhan ini bukan soal iri terhadap usaha seseorang, tetapi lebih kepada dampak yang ditimbulkan terhadap ketertiban umum dan keselamatan masyarakat.
“Kita tidak iri dengan usaha seseorang, tapi kalau sudah menyangkut dan mengganggu ketertiban umum serta keamanan, mau tidak mau kita harus angkat bicara. Ini soal keamanan, keselamatan, kelancaran, dan nyawa manusia,” tulisnya.
Ia juga meminta pihak terkait untuk segera mengambil tindakan, khususnya dalam dua hal utama:
1. Penertiban Pasar Kalangan Teluk Betung. Mas Pras meminta Kepala Dinas Pasar Kabupaten Banyuasin untuk turun langsung dan menertibkan pasar yang saat ini telah meluas hingga ke badan jalan. Hal ini dinilai sangat mengganggu akses jalan poros dan membahayakan pengguna jalan.
2. Pengaturan Parkir Liar Bengkel dan Tengkulak Sawit. Selain pasar, Mas Pras juga menyoroti aktivitas beberapa bengkel mobil, tengkulak sawit, dan sopir truk yang kerap menggunakan jalan untuk parkir panjang atau beristirahat. Kondisi ini, menurutnya, telah menyebabkan banyak kecelakaan dan menghambat pengguna jalan lainnya. Ia pun meminta Polsek Pulau Rimau untuk segera mengambil tindakan tegas.
“Di sini saya sampaikan sebagai perwakilan aspirasi masyarakat Pulau Rimau. Semoga ini menjadi perhatian bersama untuk kebaikan kita semua,” tutupnya.
Warga berharap keluhan ini segera ditindaklanjmenindaklanjuti, dan lalu lintas lebih tertib, aman, dan tidak menimbulkan kecelakaan yang bisa merugikan masyarakat.
Hingga saat ini, belum ada langkah konkret dari pihak terkait untuk mengatasi permasalahan tersebut. Warga berharap pemerintah dan pengurus pasar segera turun tangan agar kemacetan tidak terus terjadi setiap tahun saat momen Lebaran tiba. (*)