Perbaikan Jembatan Tanah Kering Dimulai, Bupati Askolani: Ini Perjuangan, Doa, dan Pengorbanan Besar

Pulau Rimau, Sumsel, – Perbaikan Jembatan Tanah Kering (Jembatan Tengker) resmi dimulai di Desa Mukut, Kecamatan Pulau Rimau. Jembatan penghubung utama antara Kecamatan Pulau Rimau dan Selat Penuguan ini akhirnya dibangun setelah penantian panjang masyarakat.

Bupati Banyuasin, DR. H. Askolani, yang hadir langsung dalam launching perbaikan tersebut, menceritakan perjuangan panjang yang ia tempuh untuk mewujudkan proyek ini.

“Sejak 2023 saya sudah mengajukan permohonan bantuan ke Gubernur Sumsel. Tapi karena ada pemangkasan anggaran dan masa jabatan saya berakhir, pembangunan ini tertunda. Penjabat pengganti pun tidak melanjutkan program tersebut,” ujarnya. Rabu (18/6/25).

Setelah kembali terpilih dan dilantik pada 20 Februari 2025, Askolani mengikuti retracking ke Magelang dan baru mulai aktif bekerja per 1 Maret. Namun, anggaran 2025 sudah ditetapkan oleh penjabat sebelumnya, dan perbaikan jembatan belum masuk prioritas.

Askolani lalu mengambil langkah berani melakukan efisiensi atas dasar instruksi Presiden terkait refocusing anggaran.

DR. H. Askolani saat memberikan sambutan sebelum launching perbaikan jembatan Tanah Kering Desa Mukut Kecamatan Pulau Rimau Kabupaten Banyuasin.

“Saya pangkas 70 persen perjalanan dinas saya sendiri, dan 50 persen perjalanan dinas anggota DPRD tanpa terkecuali. Ini bukan sekadar penghematan, tapi pengorbanan untuk rakyat,” tegasnya.

Bupati Askolani juga menyampaikan terima kasih kepada para tokoh yang terus mendukung perjuangannya, terutama Kai Haji Ali Mahmudi, yang menurutnya menjadi bagian penting dari doa dan semangat untuk menyelesaikan jembatan ini.

Ia juga mengimbau perusahaan yang melintasi jembatan untuk mengurangi tonase kendaraan, serta meminta masyarakat untuk bersabar dan bersama-sama mengawal proses perbaikan hingga selesai.

Sementara itu, masyarakat Pulau Rimau menyambut antusias dimulainya pembangunan jembatan tersebut. Mereka menyampaikan apresiasi mendalam atas perhatian Bupati Banyuasin yang akhirnya merealisasikan harapan mereka.

“Kami sangat bersyukur. Jembatan ini urat nadi bagi kami. Terima kasih Pak Bupati, perjuangan ini sangat berarti untuk masyarakat,” ungkap salah satu warga Pulau Rimau saat melintasi jembatan tersebut.

Warga menilai kehadiran Askolani bukan hanya membawa program pembangunan, tetapi juga menunjukkan keberpihakan nyata terhadap kebutuhan masyarakat di wilayah pelosok. (*)

CLICK BANYUASIN

Learn More →

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *