SUAK TAPEH – Antusiasme warga Desa Rimba Terab, Kecamatan Suak Tapeh, dalam menghadiri Musyawarah Desa Khusus (MUSDESUS) untuk penyepakatan program ketahanan pangan tahun 2025 tetap tinggi, meskipun berlangsung di tengah bulan suci Ramadhan. Rapat yang digelar di Kantor Desa Rimba Terab pada Kamis (06/03/25) ini menjadi momentum penting dalam memastikan keberlanjutan program ketahanan pangan di desa tersebut.
Hadir dalam kegiatan ini Kepala Desa Rimba Terab Abdul Hakim, Ketua BPD Alex Candra, Pendamping Desa Kecamatan Suak Tapeh Baharuddin ST, Sekdes Maheri Jaya, Babinsa Koramil 430-05 Serka Baharudin, Karang Taruna Desa Rimba Terab, para Ketua RT, serta masyarakat setempat.
Dalam sambutannya, Kepala Desa Rimba Terab Abdul Hakim menegaskan bahwa musyawarah ini tetap dilaksanakan meskipun berlangsung di bulan Ramadhan. “MUSDESUS merupakan momen penting dalam menampung aspirasi warga, menyusun program prioritas, serta memastikan setiap kebijakan berjalan sesuai aturan,” ujar Abdul Hakim.
Musyawarah ini membahas berbagai mekanisme pelaksanaan program ketahanan pangan, termasuk peran Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dalam mendukung keberlanjutan program tersebut. Abdul Hakim menekankan bahwa semua keputusan harus mengikuti petunjuk teknis yang ada agar hasil yang dicapai maksimal dan memberikan dampak positif bagi masyarakat.
Dari hasil musyawarah, disepakati dua program utama dalam ketahanan pangan yang akan dijalankan pada tahun 2025, yaitu:
1. Pengembangan Kebun Cabai
Cabai dipilih sebagai salah satu komoditas utama karena merupakan kebutuhan pokok dalam kehidupan sehari-hari. Dengan adanya kebun cabai yang dikelola oleh masyarakat desa, diharapkan harga cabai di tingkat lokal lebih stabil dan dapat meningkatkan pendapatan petani.
2. Budidaya Ikan Lele
Program ini bertujuan untuk meningkatkan produksi ikan lele sebagai sumber protein bagi masyarakat. Ikan lele dikenal memiliki banyak manfaat, di antaranya:
- Protein: 18 gram per 100 gram ikan lele segar
- Lemak: 3 gram per 100 gram ikan lele segar
- Asam lemak omega-3: 237 mg per 100 gram ikan lele segar
- Asam lemak omega-6: 337 mg per 100 gram ikan lele segar
- Vitamin B12, Fosfor, Kalsium, dan Natrium
Selain bernilai gizi tinggi, budidaya ikan lele juga memiliki potensi ekonomi yang besar karena permintaan pasar yang stabil.
Kepala Desa Abdul Hakim berharap program ini dapat berjalan dengan baik dan benar-benar memberikan manfaat bagi masyarakat. “Program ini diharapkan dapat meningkatkan perekonomian warga serta mendorong kesejahteraan petani lokal. Ini juga selaras dengan program unggulan Presiden Prabowo dalam menciptakan swasembada pangan bagi masyarakat,” jelasnya.
Ia menegaskan bahwa keberhasilan program ini tidak hanya bergantung pada pemerintah desa, tetapi juga membutuhkan dukungan penuh dari seluruh elemen masyarakat. “Jika program ini hanya berjalan di atas kertas tanpa adanya partisipasi aktif dari masyarakat, tentu hasilnya tidak akan maksimal. Kolaborasi yang baik akan menjadi kunci dalam mendorong kemandirian pangan di Desa Rimba Terab,” pungkasnya. (AI).