PANGKALAN BALAI – Bupati Banyuasin Dr. H. Askolani, didampingi Wakil Bupati Netta Indian, SP., memaparkan visi dan misi Banyuasin Bangkit Adil Sejahtera yang Berkelanjutan dalam Rapat Paripurna II masa persidangan II tahun 2025 DPRD Kabupaten Banyuasin, Senin (10/3/25).

Bupati Askolani menegaskan, visi tersebut bukan sekadar impian, tetapi panduan konkret untuk mewujudkan pembangunan Banyuasin yang lebih baik ke depan. “Bangkit sendiri bermakna berdaya saing, aman, nyaman, guyub warganya, serta berlandaskan keimanan dan ketakwaan,” ujarnya.

Pemerintah Kabupaten Banyuasin mendukung Program Asta Cita Presiden RI melalui Sapta Cita Banyuasin yang meliputi peningkatan daya saing SDM, keamanan dan kenyamanan, penguatan nilai keimanan, optimalisasi sumber daya alam dan ekonomi, keterbukaan dan keadilan, infrastruktur dasar, serta fasilitas sosial memadai.

Untuk merealisasikannya, ditetapkan tujuh program prioritas: Banyuasin Cerdas, Banyuasin Sehat, Banyuasin Religius, Banyuasin Makmur, Banyuasin Prima, Banyuasin Terbuka, dan Banyuasin Membangun. Dukungan masyarakat diwujudkan melalui 12 Gerakan Bersama Masyarakat seperti SIMANIS (Gerakan Siswa Membaca dan Menulis), BEGESAH (Gerakan Masyarakat Sadar Hidup Sehat), GORONG (Gerakan Gotong Royong), dan lainnya.

Di bidang infrastruktur, prioritas diberikan pada pembangunan Jembatan Tanah Kering Pulau Rimau dan penyelesaian Jembatan Rantau Bayur untuk meningkatkan konektivitas antarwilayah. Selain itu, Banyuasin berhasil meningkatkan produksi gabah kering giling (GKG) pada tahun 2024 menjadi 958.324 ton, naik dari 920.413 ton pada 2023, menjadikan Banyuasin sebagai penghasil gabah terbesar ketiga di Indonesia.

Bupati menutup pidatonya dengan menekankan pentingnya sinergi antara legislatif dan eksekutif serta peran aktif seluruh pihak guna mendukung pembangunan Banyuasin yang berkelanjutan. (*)